Kamis, 27 Juni 2019

Musim Kawin

Hembusan angin dingin bertiup di penghujung bulan juni..
dan aku masih tetap disini, bersama dia yang selalu setia menemani.
entah berapa banyak sudah undangan di tahun ini,
kami sudah menjalani 6 tahun lamanya,
dengan banyak pertanyaan kapan kawin..

Hembusan angin dingin dibulan juni.
membuatku resah dengan pertanyaan itu,,
tentang yang menikah dengan kebersamaan sangat singkat,
entah berkomitmen atau hamil duluan..
tentunya aku tidak ingin seperti itu..
ya aku sangat ingin menikah dengannya..

semula aku yang tak siap,
dengan segala ketakutanku meninggalkan masa mudaku
kini dia yang tak siap,
dengan segala usahanya untuk membuatku bahagia setelah dinikahinya..

aku percaya dia menyiapkan yang terbaik untuk kita,
kini aku pasrah menunggunya,
siap tidak siap juga rasanya
meninggalkan kenyamanan rumah dan orangtuaku..

angin dingin di penghujung bulan juni,
suhu kini hingga 23 derajat..
rasanya membekukan tubuh sekaligus otakku..
menolak tuk berpikir keras,
dan memilih tuk pergi bermimpi indah.
berharap hari esok cerah,
dan hariku penuh dengan senyuman..

sudahlah, jangan bertanya kapan.
pasti datang saatnya..

Sabtu, 05 Januari 2019

Kisah Lubdaka / Lobdhaka (Malam Shiwaratri)

_*L O B D H A K A*_

Shiwaratri

          Rasanya sangat sederhana sekali atau sepele bagi seorang Yogi hanya menceritakan sebuah keluarga yang hidupnya tergantung dari binatang buruan. Tentu ada sesuatu yg sangat penting yg ingin beliau sampaikan dibalik cerita yg sangat sederhana ini.

         Ada banyak versi/pendapat/tafsir tentang Cerita Lobdhaka. Tentu pemikiran itu akan muncul dan berkembang, tergantung dengan siapa kita berbicara.

Kalau kita berbicara dengan :

1. Orang biasa yg tdk menekuni sepiritual, pengertiannya, seolah - olah pencapaian/pencerahan itu mudah, bisa dicapai dalam satu malam asalkan dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat.

2. Orang yang berpendidikan atau ahli sejarah bahwa, cerita Lobdhaka bisa menjadi sebuah kritik untuk Ken Arok. Kenapa seorang penjahat/pembunuh bisa menjadi Raja?
Sepertinya, Mpu Tan Akung memberi dukungan kepada Ken Arok bahwa, seorang penjahatpun bisa menjadi Raja. Melalui cerita Lobdhaka beliau mengatakan bahwa kesalahan itu bisa ditebus/dihapuskan.
"Sekalipun seorang penjahat asalkan dia mau berpasrah kepadaKu akan mencapai juga" -  (Bhagawad Githa).

3. Seorang Sadhaka - pencari kebenaran. Lobdhaka artinya Loba Sang Sadhaka, pencari kebenaran yang loba, semua cabang ilmu atau prinsip ingin dipelajari dan dikuasai, dan akhirnya kebingungan, tidak ada hasil yg didapat. Diibaratkan seperti seorang pemburu yang tidak mendapatkan binatang buruan, akhirnya kebingungan dan kemalaman dihutan. Dengan terpaksa harus memilih salah satu pohon atau kayu sebagai tempat berlindung dari binatang buas dan melewati malam yg gelap. Hal ini menggambarkan ada begitu banyak cabang ilmu atau prinsip atau cara yang dapat mengantarkan kita untuk sampai pada tujuan atau pencapaian, seperti halnya kita memasuki sebuah hutan. Banyak pohon atau kayu yang kita temui (kayu = kayun, keneh ne rahayu atau pengetahuan). Dan kita harus memilih salah satu dari sekian banyak pohon atau kayu untuk melewati malam yg gelap menunggu hari terang atau pagi berikutnya. Artinya hanya memilih satu cara/prinsip untuk melewati kehidupan ini yg penuh dengan kegelapan untuk menyeberang kesisi lain yang lebih terang.

          Memetik daun satu persatu artinya membuka lembaran pengetahuan satu persatu sampai kita memahaminya dan menemukan kejelasan atau terang - galang. Dengan tetap berpegang pada satu pohon dan daun atau tujuan akan memudahkan kita melewati segala rintangan dan hambatan. Daun atau don (bhs bali) yg artinya tujuan. Tetap fokus pada satu tujuan. Macan atau singa adalah simbol dari sad ripu atau musuh dalam diri, kalau tidak tetap terjaga atau waspada kita akan tertidur dan jatuh dari pohon, lalu dimakan oleh singa, artinya kita akan larut dengan keadaan dunia luar/diluar diri yg serba tdk menentu. Shiwa-lingga atau Shiwa adalah tujuan akhir/pencapaian, setelah menemukan kejelasan, terang atau galang.

          Jadi, pilihlah satu cara dari sekian banyak cara yang cocok atau sesuai, dengan tidak mengkritisi cara yang lain. Karena semua cara adalah baik. Tekuni dan dalami salah satu cara, kalau tidak akan membingungkan dan membuat pikiran kacau. Karena pikiran cenderung mendua, dualisme tidak fokus, dan bahkan memikirkan banyak hal. Seperti halnya orang menggali sumur tetap pada satu titik, di titik itu tdk pindah-pindah sampai menemukan air. Tetap fokus pada satu tujuan dengan satu prinsip.

Maha Rsi Patanjali dalam Yoga Sutra Patanjali mengatakan :

Eka tattwat abhyasah - ᭖ᬓ ᬢᬢ᭄ᬯᬢ᭄ ᬅᬪ᭄ᬬ ᬲᬄ

          Hanya berpegang pada satu prinsip atau latihan. Hal Itu bisa kepada Tuhan, Guru atau sesuatu atau diriMu. Dengan hanya berpegang pada satu hal atau latihan akan memudahkan kita melampaui atau mengatasi segala hambatan dan rintangan.

Tetap fokus pd satu tujuan dg satu prinsip -  KEEP GOING ON ONE THING.

LOBDAKA karya sastra dari Mpu Tanakung

RAHAJENG SHIWARATRI

Post: 6 Januari 2019

Minggu, 03 Juni 2018

Hai Aku Rindu

Hai Aku Rindu (Liric)
Created By Diah Puspayanthi

*
Hai kau yang disana
Kau Tau Ku merindu
Namunku tak bisa
ungkapkan semua itu

**
Kini Tlah berbeda
semua pun tak sama
karena kau dan aku
Tak ditakdirkan menyatu

Reff:
Ku Harap engkau baik baik saja
Pergilah jalani hidup bahagia
Bilaku hanya membuat kecewa
Aku minta maaf atas segala luka

(Back to *)**)Reff)

https://youtu.be/er7loGxgZ8Y

Rabu, 18 April 2018

Hai Aku Rindu

Hai Aku Rindu

Song Created by Diah Puspayanthi
Music Director & Record by Label Music Bali.

Liric :

Hai Kau Yang Disana
Kau Tau Ku Merindu
Namun Ku Tak Bisa
Ungkapkan Semua Itu

Kini Tlah Berbeda
Semua pun Tak Sama
Karena Kau Dan Aku
Tak Di Takdirkan Menyatu

Reff.
Ku Harap Engkau Baik Baik Saja
Pergilah Jalani Hidup Bahagia
Bilaku Hanya Membuat Kecewa
Aku Minta Maaf Atas Segala Luka

Jumat, 25 Agustus 2017

Memang Sudah Jalannya

Sebatas cahaya yang membias,,
sebatas embun yang menguap..
Dan aku yang menunggu hembusan angin menyapa..
Hai, jika memang sudah jalannya,
aku percaya..
jalan kita tak kan salah..
Daun memang harus jatuh ke tanah ketika gugur,
ubi di cabut dari akarnya ketika berbuah.
begitulah hidup, aturannya sudah pasti.
Kita hanya menjalani, Tuhan yang kendali.

(Sajak malam ini, 26 agst 2017. Diah Puspayanthi)

Kamis, 17 Agustus 2017

Kata hati dari saya, Si korban Bully

Masa emas adalah masa disaat kita diusia anak anak. Masa dimana kita mengenal dan mengerti dunia,
masa emas dimana masa itulah yang menentukan kepribadian seseorang setelah ia dewasa..
Ada orang yang terbiasa menyalahkan orang lain atas kesalahan dirinya sendiri,
ada orang yang terbiasa menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan yang dilakukan orang lain.
ada yang tidak mau menghargai orang lain dan bertindak egois,
ada orang yang sangat menghotmati orang lain dan suka berbagi.
semua diawali pada masa keemasannya tersebut.

Saya adalah seorang korban bully sejak saya SD.
saya dibully oleh teman teman saya karena tubuh saya kurus, saya sering diejek dengan sebutan tengkorak hidup.
Saya sering mendapat perlakuan tidak adil oleh teman teman sekelas saya, karena saya anak orang berada, pintar dan bisa dibilang paling cantik di sekolah. Mereka membuat kelompok dan bersepakat tidak boleh berteman dengan saya, saya selalu kesepian karena tidak pernah memiliki teman. Jikapun ada yang berteman dengan saya kebanyakan dari mereka yang hanya memanfaatkan saya.
Saya selalu menangis sepulang sekolah, karena sakit hati selalu dibully di sekolah. Hal tersebut saya rasakan sangat lama..
Yang membuat terkadang saya tidak percaya diri didepan orang lain. bahkan saya selalu mengkoleksi jaket karena saking malunya terlihat jika tubuh saya kurus,, sekalipun saya tak pernah mau membuka jaket sepanas apapun jika keluar rumah atau bersama teman teman terutama orang asing. Saya takut dibilang kurus, itu adalah kalimat yang paling saya benci dalam hidup saya.

Saya beruntung memiliki orang tua yang selalu mensupport saya untuk menjadi anak yang mandiri dan percaya diri, itu yang membuat saya menjadi berani.
Berani karena benar, takut karena salah.
itu selalu saya pegang teguh, sampai saya SMP saya merubah image diri menjadi Diah yang pemberani dan percaya diri.
Saya belajar. apa yg bisa membuat saya tak di bully lagi.

hal pertama yg saya pikirkan adalah, takut. saya ingin orang lain takut melihat saya, saya tidak mau dipandang rendah.
lalu saya berpikir, apa yang membuat orang segan melihat saya? saya tidak punya tampang menyeramkan! lalu saya menemukan jawabannya, yaitu.
1. jalan lurus kedepan, langkah besar.
2. kepala tegak, jangan menunduk jika berjalan.
3. pandang dengan tajam siapapun yang berada didepanmu.
dengan mempraktekkan itu di sMP saya berhasil membentuk diri saya yang baru. Diah yang banyak teman, diah yang dikagumi karena keberanian dan ketegasannya. Bukan lagi Diah si korban bully teman temannya.
Kemudian sampai saat ini saya selalu mencoba menjadi orang yang tidak dipandang rendah oleh siapapun.
Saat kuliah saya dibully lagi karena kepercaya dirian saya. tapi saya tak gundah. saya tunjukkan pada si pembully itu siapa yang sedang dia bully.
Saya menjadi orang yang berprestasi dikelas, saya adalah penjawab sebagian besar pertanyaan dosen ditiap pelajaran apapun sampai saya ditunjuk menjadi kordinator tingkat karena keberanian saya berpendapat di depan kelas.
Saya tujukkan pada semua orang yang menganggap rendah saya, bahwa orang yang kau bully jauuuhhh lebih hebat dari padanya.
dan dia yang membully mu jauuuhh lebih rendah derajatnya darimu.

Sabtu, 01 Juli 2017

Kecewa

Hari ini isak tangisku merebak,
hatiku sakit,
dadaku sesak..
Aku cukup penat dengan persiapan ujian skripsiku,
tanggal 4 Juli besok..
Yang lebih mengecewakan selain dosenku tak bisa hadir,
kekasihku pun tak bisa hadir.
Dia yang ku limpahkan amanah untuk mengkordinir persiapan sidangku,
namun dia tak bisa mendampingiku,
bahkan melihatku saja dia tak bisa.

aku sedih sangat sedih,
aku berharap lebih baik aku tak punya dia, kalau hanya membuat kecewa.

kemudian, tamparan dipikiranku.
pikiranku bercabang,
mungkin ada 2 peri disisiku
peri jahat dan peri baik,
mereka sedang bertengkar untuk masuk dalam pikiranku.

Dan akhirnya, aku mendapat pelajaran dan ujian.
Tuhan mengujiku,
mendewasakan pikiranku..
membesarkan hatiku,
bahwa semua yang kita rencanakan,
mungkin akan tak berjalan sesuai harapan.
Dan perihal kekecewaan,
perasaan kecewa yang mendalam..
akan diberikan oleh orang yang sangat berharga dalam hidup kita.
Dia yang memberi kita kebahagiaan yang besar,
dan diapun sumber kekecewaan terbesar kita..
Namun itu bukan salahnya,
hati tak tau pada siapa ia jatuh.
itu hanya berjalan begitu saja,
siapa sangka kita mencintai begitu dalam,
dan siapa sangka kita kan kecewa sedalam itu..