Kamis, 14 Mei 2015

Singapore 2015 (Part 1)

Dulunya mikir, "Singapore" cuma mimpi..
Tapi mimpi itu sudah aku wujudkan di 2015. Tepatnya 27 Januari 2015, lumayan lama persiapannya, sejak agustus 2014 aku mempersiapkan segalanya, mulai dari mempelajari situasi dan kondisi di Negeri singa itu. Sampai membeli buku buku backpaker untuk menambah pengetahuanku tentang Singapura.
Aku menabung, sampai jual hp. kebetulan punya 3 hp aku jual 2. 
Tak terasa skhirnya terkumpul sudah uangnya. Lalu aku urus paspor sendiri, mulai cari cari tiket murah. Walaupun akhirnya dapet harga tiket standar. Dengan keberangkatan Air Asia seharga 700rbn, lanjut penerbangan pulang dengan Tiger Air seharga 600rbn. 

Aku pertama kali pergi ke luar negeri sendiri, dengan uang sendiri, dengan bahasa inggris yang pas pasan. Tapi uantungnya sering nonton upin ipin, jadi sedikit paham bahasa melayu. Di Singapore bahasa yang dipakai adalah Inggris, Melayu dan China. Tapi menurutku si, Bahasa inggris dengan logat ke cinaan dan Bahasa melayu, 
Jangan salah, di singapore lagu lagu indonesia juga populer. Seperti lagu ST12 yang aku denger waktu makan nasi lemah di sebuah restoran, yang di nyanyikan oleh pelayannya.

Oh ya, aku berangkat dari air port ngurah rai (Bali), menuju Changi. Bisa bayangin raut muka ku yang terpukau melihat kerennya keberangkatan Internasional. Yang ngantri bule semua, antrian panjang kaya uler (terutama di loket air asia) tapi itu di indonesia. sampai di changi interiornya masih mirip ngurah rai, cuma jarak nya lebih panjang eskalator datarnya juga panjang. eskalator datar maksudnya eskalator yang kayak karpet bukan kayak tangga. Lalu aku kebingungan, untuk cari bagian imigrasi. untung ketemu petugas bandara seorang ibu", aku tanya dengan bahasa inggris yang sembrawut lalu dia tau kalo aku orang indo, dan dia jawab pakai bahasa melayu. Bahkan petugas imigrasi nanya ke aku pake bahasa indonesia loh..
Dari sana mulai merasa aman, hehehe.. ga perlu pakai bahasa inggris.
Dampainya di changi aku dijemput bibikku kita ketemu di burger king. Bibikku sudah 10 tahunan merantau di negeri singa ini. Lalu akupun beli kartu isi ulang transportasi di sana yaitu Singapore Touristpass. yang pakai bayar bus dan MRT. Lalu kita naik MRT ke Lavender street, karna aku nyewa histel di sana. Jadi bukan hotel, biar hemat. Yang penting kan bisa tidur dan mandi, ga perlu mewah.
Setelah itu aku istirahat dan bibikku pun meninggalkanku. 

Halte Bus di Sungapore
Ngurah Rai International Airport (Bali)
stasiun MRT singapore