Minggu, 31 Juli 2016

Rangga Cinta

Rangga yang menghilang,
Cinta tenggelam dalam kegelapan
Bertahun tahun..
Lama sekali, dan sangat melelahkan..
Rangga kembali saat cinta memiliki dia,
Dia bukan yang dicintai
Hanya untuk pengganti sepi..
Sepi itu berlarut larut semakin dalam
Rangga datang dengan seribu alasan
Dari jutaan tanda tanya..
Dan cinta..
Tak bisa bohong akan rasanya..

Dia tak beranjak

Waktu demi waktu
Menggerus karang nan kokoh
Air laut mengalun
Air sungai mengalir
Jatuh kehulu kemudian bercampur
Di tiap waktuku kau ada
Bagai angin yang tak terlihat
memberikan hembusan yang terkadang tak ku hiraukan..
Sampai pada suatu senja
Jantung sang hawa berhenti berdetak
Dan datang angin sejuk yang menusuknya
Sampai kedasar hati..
Dari pandangan seorang adam yang mengetuk pintu
Dan mengucap permisi, untuk bisa masuk sekali lagi..
Kemudian jantung itu berdetak dua kali lebih kencang
Dan hawa tersadar bahwa sang adam masih berdiri
Selalu berdiri, menunggunya menoleh lagi..
Atau bermimpi dirinya berbalik dan memeluk angin..

Angin

Kau yang sebut dirimu angin,
Kau yang sebut diriku rahasia,
Rahasiamu terbang lagi
Hembusanmu membuatnya melayang lagi,
Banyak pesan ditiap hembusanmu
Pada daun kering
Pada rerumputan, dan juga
Sentuhan lembut pada tubuhku
Hempas, aku terhempas..
Hembusanmu akan ku sampaikan pada alam, dan rahasiamu akan selalu ada disetiap hembusmu..