Kemarahanku bagai petasan
Ramai,
Bising,
Berulang kali,
Namun sekalanya kecil.
Seperti biasa aku yang mudahnya
Tersulut emosi..
Lalu seketika meledak saat itu
Dan kemudian reda setelahnya
Lalu mati sendirinya
Kau tau kemarahanmu?
Kemarahanmu bagai bom waktu
Diam,
Menghitung mundur,
Lalu meledak seketika,
Dan menghancurkan segalanya.
Kau yang delalu diam,
Yang memendam sendiri
Semuanya terkumpul hingga kemudian
Tiba waktunya untuk meledak.
Sungguh menakutkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar