Menjelang tidur, sama bagai malam-malam biasanya.
Dahulu ini adalah saat saat dimana sang hawa menunggu ucapan selamat malam dari sang adam.
namun itu tak lagi, sang hawa hanya bisa membahyangkan wajah sang adam.
sudah tidak adalagi sapa, bahkan senyumnya pun biasnya hampir tak terlihat.
kenangan tentang senyumnya telah memudar, seiring lamanya waktu tak berujung temu.
entah apa yang sedang dirasakan sang adam kini, entah apa yang telah dilakukannya dan siapa yang melihat senyum tampannya.
Sang hawa hanya bisa mengingat kata dari setiap mimpi, yang dahulu diceritakan sang adam. Dan berharap suatu saat sang hawa bertemu lagi dengan sang adam dengan menggenggam mimpi yang ia citakan.
lama,, terlampau lama sudah waktu itu. sampai tak teringat lagi kapan terakhir bertemu, sekian tahun sudah berlalu.
Sang hawa harus menjalani hidupnya, kini dia tlah memiliki seseorang yang setia berada di sisi yang mengusir rasa sepi di hati.
namun, entah mengapa bahyangan sang adam tetap melintas dikala waktu terhenti, sang hawa tak tau bagaimana cara mengusir rindu untuk sang adam yang berada di masa lalunya..
Mungkin karena kisah cinta itu belum selesai, mungkin karena akhir cerita belum tertulis, mungkin karena sang adam menghilang tanpa kata dan suatu saat cerita itu bisa berlanjut untuk menyelesaikan kisahnya..
entahlah, apakah sang hawa melakukan kesalahan karena hatinya selalu tertuju pada sang adam, meski sang hawa tlah dimiliki oleh seorang adam lain yang sangat baik dan menyayanginya setulus hati.
Sang hawa ingin dan sangat ingin menceritakan isi hatinya, menyampaikan yang selama ini ia pendam sendiri, dan kini namanya tak bisa lagi disebut, memang tak pernah bisa lagi terucapkan..
ia harus terus mencoba menghapus bayangannya, dan mengganti frame yang terpajang di hatinya yang masih tergantung wajah sang adam. Yang tiap kali dipandangnya, frame yang harus segera diganti dengan dia yang selalu menemani hari harinya..
teruntuk kamu, yang namanya tak lagi bisa disebut. Rindu ini mengalir deras tak terhenti, seorang hawa yang selalu memikirkanmu wahai adam yang menghilang. Jika kau membaca surat dari hati sang hawa, ketahuilah bahwa dia tetap mencintaimu dan selalu berusaha melupakanmu namun tak bisa..
Aku yang terhempas bagai debu, Aku yang basah oleh air, dan Aku yang ada dalam tiap nafasmu.. Aku ada karenamu..
Selasa, 30 Mei 2017
Teruntuk kamu, nama yang tak bisa ku sebut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar